Pages

Rabu, 21 Desember 2011

William & Kate, When a Prince Fall For a Commoner


Judul                 : William & Kate
Genre                : Romance
Penulis               : Nancey Silvers
Bahasa               : Inggris
Tanggal dirilis        : 18 April 2011
Sutradara           : Mark Rosman
Pemain            :Camilla Luddington, Nico Evers-Swindell, and Samantha Whittaker

Tak dapat dipungkiri bahwa tradisi adalah sesuatu yang kukuh dipertahankan di setiap era, terutama oleh kaum konvensional. Kerajaan Inggris yang masih berdiri di abad ke 21 ini merupakan salah satu tanda bahwa kerajaan mulai flexible dalam menyikapi perubahan yang terjadi. Pernikahan pangeran Charles dengan putri Diana adalah salah satu contoh mulai longgarnya peraturan kerajaan. Padahal dulu ada hukum tak tertulis bahwa darah biru harus mengawini darah biru pula. Bagaikan sebuah De javu, putra pangeran Charles dan putri Diana juga menikahi seorang rakyat biasa, yang ia temui ketika menuntut ilmu di St. Andrews. Kisah ini kemudian diangkat menjadi sebuah film berjudul "William & Kate" yang skenarionya dituliskan berdasarkan pengalaman nyata.

Sebagai anak calon penerus kerajaan Inggris, kedatangan pangeran William di kampus barunya, St Andrews memang menjandi topik hangat pada waktu. Banyak anak gadis yang kabarnya mendaftar kuliah di St Andrews lebih awal agar dapat menjadi teman pangeran tampan ini, terlebih lagi merebut hatinya. Namun hal ini tidak berlaku bagi Catherine "Kate" Middleton yang dengan tidak peduli melanjutkan aktivitasnya dan menganggap Pangeran William hanyalah seorang pria pada umumnya. Lagipula pada waktu itu Kate juga sudah memiliki seorang kekasih.
Pertemuan antara kakak pangeran Harry ini dengan Kate sendiri digambarkan terjadi ketika mereka mendapatkan tugas apresiasi kesenian yang dilakukan secara berkelompok.



Pertemanan mereka pun berlanjut menjadi lebih akrab, mereka dengan bersama temannya yang lain menyewa sebuah rumah kontrakan di dekat kampus untuk ditinggali bersama. Dengan berakhirnya hubungan Kate dengan kekasihnya yang dulu, maka mereka mulai membuka diri satu sama lain dan berpacaran.

Hubungan keduanya berjalan dengan lancar sampai mereka memasuki dunia kerja. Pilihan pangeran William untuk berkarir di dunia militer seperti adiknya membuatnya semakin jauh dari Kate. Sedangkan Kate terus menunggu William yang sibuk serta ia  harus menghadapi serbuan paparazi yang gencar mengambil fotonya yang memalukan. Sehingga ia mendapat julukan "Waity Katty", Kate yang selalu menunggu. 

Adegan dalam film arahan sutradar Mark Rosen ini berganti terlalu cepat, mungkin karena banyaknya materi yang harus dimasukkan dalam durasi yang terbatas. Di sisi lain penggambaran cerita yang berlebihan membuat beberapa penonton kecewa karena besarnya pengharapan mereka pada film ini.  Walaupun film ini mendapat kritikan pedas dari beberapa pihak, namun film ini wajib ditonton bagi setiap orang yang mempercayai adanya The true fairy tale.

5 komentar:

Nova Dwi mengatakan...

kamu ngpain majang fotoku itu? haha

Yanish mengatakan...

yang mana,nop..?ngaku"dia...

Dyan mengatakan...

lhoh?? film? kamu punya? minta donk...

Yanish mengatakan...

Ada.ada...bisa diatur..

Wisnu Ninggrat mengatakan...

menarik sekali yaaa

Posting Komentar