Pages

Kamis, 15 Desember 2011

Menemukan Harta Karun yang Terpendam

Sebagian besar manusia tak pernah menggunakan bahkan mengetahui potensi yang dimiliki di dalam dirinya. Itu karena mereka terkungkung dalam sebuah teori semu bahwa mereka hanya lah manusia biasa yang tidak dapat melakukan segalanya. Padahal jika mereka mau melepaskan batas yang mereka buat sendiri, mereka dapat melihat bagaimana luar biasanya potensi yang terpendam dalam setiap insan manusia. Simaklah kisah Budha Emas yang saya sadur dari buku Personal Power berikut ini saya yakin akan banyak memberikan inspirasi. 

Beberapa ratus tahun silam, angkatan bersenjata Birma hendak menyerbu Thailand di Cina. Menyadari negerinya akan segera diserang, para biksu Siam melindungi patung Budha Emas. Mereka melapisinya dengan tanah lempung agar harta yang paling berharga mereka itu terjaga dari para penyerang. Sialnya, pasukan Birma membunuh semua biksu yang ada. Rahasia mengenai Budha Emas itu pun lenyap bersama mereka.

Suatu  hari pada 1957, para biksu dari biara memindahkan patung Budha berlapis tanah lempung itu dari kuil mereka ke suatu tempat yang baru. Biara yang lama direlokasi untuk memberi ruang bagi pembangunan sebuah jalan besar yang akan melewati Bangkok. Bobot patung raksasa itu begitu berat sehingga ketika hendak diangkat derek, patung itu mulai retak. keadaan kian runyam ketika hujan mulai turun. tidak ingin merusak patung suci itu, biksu kepala memutuskan untuk mengembalikannya ke tempat semula agar terlindung dari hujan. 
pada malam harinya, biksu kepala memeriksa patung Buddha untuk memastikan bahwa keadaannya tetap kering. ketika cahaya lampu senternya menyorot ke sebuah retakan pada tanah lempung itu, ia melihat seberkas sinar kecil berkilau. "Wah, ini janggal," pikirnya. Ia mendekati kilau sinar itu dan bertanya - tanya, mungkinkah ada sesuatu di balik lempung ini. Ia pun pergi mengambil pahat dan martil dari biara dan mulai menatah lapisan tanah lempung tersebut. 
Begitu  ia mulai menjatuhkan keping demi keping tanah lempung itu, sinar kecil tadi semakin terang dan besar. Setelah menatalnya beberapa jam, sang biksu kini berdiri berhadap-hadapan dengan patung Buddha terbuat dari emas solid.
Patung Buddha emas yang amat berharga itu tersembunyi selama berabad - bad, terbungkus tanah lempung sampai seseorang tidak sengaja menemukannya.

Itulah cerminan diri kita, terdapat potensi yang menunggu untuk bersinar terang layaknya patung Budha di atas. Namun, akankah kita akan menunggu selama berabad - abad pula untuk mulai mebongkarnya. Marilah kita mulai beraksi, bukan hanya melamun dan menyalahkan kondisi sekitar atas terpendamnya potensi kita. Percayalah bahwa yang membedakan keberhasilan orang satu sama lain hanyalah tindakannya untuk mengambil kesempatan.
 

0 komentar:

Posting Komentar