Pages

Selasa, 08 November 2011

Menulis (yang) Populer

Menulis itu merupakan proses menuangkan pemikiran kita ke dalam bentuk kata – kata. Kebanyakan orang mengatakan mereka tidak dapat menulis dengan baik karena mereka tidak dapat menuangkan apa yang ada di dalam pemikiran mereka. Sebenarnya kemampuan seseorang untuk menulis dipengaruhi oleh banyak aktivitas lainnya, salah satunya adalah membaca. Dengan membaca, berarti kita telah meng-Upgrade pengetahuan kita. Kemudian pengetahuan tersebut sangat berpengaruh pada pembentukan mindset kita yang akan kita tuangkan saat kita menulis.

Dalam dunia jurnalistik ada sebuah istilah “Menulis Populer” yang merupakan standar ketika ingin menulis sederhana. Apa bedanya menulis populer dengan tulis – menulis lain? Perbedaaan yang mendasar adalah isi tulisan yang disuguhkan kepada pembacanya.  Jika tulisan ilmiah lebih berorientasi kepada pembaca yang berpendidikan, dalam menulis populer bacaan harus dapat dimengerti oleh semua kalangan termasuk kalangan awam.
Isi bacaannya lebih mengedepankan pemahaman dari pembaca dengan cara menggunakan bahasa yang populer dan sesuai dengan kondisi pengetahuan kebanyakan orang. Dengan kata lain menulis untuk orang “awam”. Tulisan populer ini dapat berupa data – data, istilah, dan bahasa yang biasa digunakan oleh orang pada umumnya. Siapapun orangnya ketika membaca tulisan jenis ini akan langsung memahami maksud penulisannya. Berikut adalah hal – hal yang perlu diperhatikan ketika menulis populer :
1.    Sederhana
Dalam menulis populer penulisan yang sederhana harus menjadi fokus utama. Beberapa survei telah membuktikan bahwa pembaca hanya dapat berkonsentrasi pada tulisan baku yang maksimal terdiri dari 15 kata. Jika sudah melebihi kapasitas tersebut maka dapat dipastikan bahwa pembaca telah kehilangan fokus pada inti tulisan. Kalimat baku sendiri dianjurkan berpola S P O K agar mudah untuk dimengeti. Dengan kata lain, jangan mencoba untuk menyiksa pembaca dengan gaya tulisan yang berat. Selain dari segi isi tulisan, penulis juga harus memperhatikan penggunaan huruf kapital agar tidak menyiksa mata.
2.    Melakukan riset kecil
Walaupun tulisan yang berasal dari riset merupakan tulisan ilmiah, bukan berarti dalam menulis populer tidak memerlukan riset sama sekali. Pada dasarnya setiap proses penulisan memerlukan penelitian kecil untuk mendapatkan pengetahuan tentang apa yang akan dituangkan dalam tulisan. Sehingga pembaca akan mendapatkan sesuatu yang baru setelah selesai membaca tulisan kita.
3.    Tetapkan orientasi pembaca
Dengan menetapkan ruang lingkup yang akan dibahas akan mempermudah bagi penulis untuk berempati pada posisi pembaca. Sehingga tulisan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pembaca.
4.    Gunakan pola yang sesuai
Pola penulisan paragraf sebaiknya didahului dengan sebuah masalah kemudian diakhiri dengan solusi atau dengan kata lain menggunakan pola sebab – akibat. Sehingga dapat membawa pemahaman yang mendalam pada pembaca karena pola tersebut mudah untuk ditangkap.
5.    Hindari istilah teknis, kata asing, akronim, dan jargon
Istilah teknis adalah istilah yang hanya digunakan dalam suatu ilmu disiplin tertentu sedangkan jargon juga hanya akan berlaku dalam lingkungan tertentu. Sehingga tidak dapat dipahami oleh masyarakat luas. Di sisi lain, penggunaan hal tersebut dapat membiaskan subtansi isi dari tulisan yang dibuat.
6.    Spesifik dan konkret
Jangan memakai kata umum yang tidak jelas artinya sehingga menimbulkan pertanyaan baru. Sebuah kalimat dapat dijadikan lebih spesifik dengan meniadakan kata sifat di dalamnya.
7.    Detil yang relevan
Terlalu banyak detil yang digunakan dapat mengganggu pemahaman dari pembaca.
8.    Analogi sederhana
Konsep dan angka yang abstrak dapat disederhanakan ke dalam kata – kata yang mudah untuk dicerna.

0 komentar:

Posting Komentar